Praktisi pers Andreas Harsono meluncurkan buku yang berjudul "Agama Saya Adalah Jurnalisme" yang berisi 34 dari 200 naskah yang disusunnya sepanjang 1999-2010 di Pekanbaru, Minggu siang.
Peluncuran buku ini ditandai dengan penandatanganan sampul buku tersebut dan diiringi dengan teaterikal yang memaparkan pentingnya keberadaaan jurnalisme dalam kehidupan berdemokrasi.
Andreas sesaat usai peluncuran menjelaskan mengapa buku tersebut berjudul Agama Saya Adalah Jurnalisme. Ia mengaku bosan selalu ditanya mengenai agama yang dianutnya, ketika ia dipaksa oleh seorang rekan dalam suatu wawancara, akhirnya ia menjawab bahwa agamanya adalah jurnalisme.
Menurutnya, jurnalisme sangat bermanfaat bagi orang banyak terutama jika jurnalisme tersebut benar-benar bermutu.
"Jadi pemilihan judul ini bukan mencari sensasi melainkan sesuatu yang biasa-biasa saja," tukas penulis yang terkenal dengan buku Jurnalisme Sastrawi yang ditulis dengan beberapa rekan-rekannya.
Dikatakan, seperti halnya agama, jurnalisme juga mempunyai "nabi" , yakni Bill Kovach, wartawan asal Amerika yang nyaris tanpa cacat. Andreas menyebut sekitar 47 nama Bill Kovach hanya dalam 30 halaman bukunya.
"Buku ini juga menjawab beberapa pertanyaan yang sering kali muncul dalam kepala wartawan, mulai dari amplop hingga kepentingan bisnis perusahaan," ujar Andreas tentang bukunya setebal 268 halaman tersebut.
Ia menyebut buku tersebut sebagai "buku-bukuan", karena bukan menyajikannya secara utuh, melainkan antologi. Proses pembuatan naskah ini juga dilakukan di berbagai tempat seperti Jakarta, Banda Aceh, Cambridge, Ende, London, Yogyakarta, Merauke, Pontianak, Semarang, Singapura dan sebagainya.
"Selain itu mengapa saya memilih meluncurkan di Pekanbaru, karena saya kaget di Sumatera ternyata ada gedung perpustakaan yang megah dan sayangnya belum terlalu ramai. Akhirnya setelah berbincang dengan adik-adik di Bahana Mahasiswa, diputuskan untuk meluncurkan buku di sini. Tujuannya, untuk membikin ramai gedung perpustakaan ini,"kata dia.
Buku yang diterbitkan Kanisius Yogyakarta pada akhir 2010 ini mendapat ranking bintang tiga setengah di situs http://www.goodreads.com.
Salah seorang pengunjung laman tersebut, Homer Harianja, menyebutkan jika buku tersebut bak surat-surat Paulus kepada jemaatnya untuk mengajar, membangun dan lalu membentuk pribadi yang militan.
"Mengacu kepada Sembilan Elemen Jurnalismenya Bill Kovach, Andreas Harsono menjalankan fungsi kerasulannya itu," tulisnya dalam situs tersebut.(*)
0 Comments:
Posting Komentar